Banyak diskusi tentang speedometer bawaan sebuah motor. Pabrikan mengklaim paling bagus, baik model maupun sistem yang digunakan. Padahal masing-masing ada kelabihan dan kekurangan.
Speedo Analog
Speedo Analog (jarum) menggunakan prinsip mekanisme roda bergigi. Memang speedo analog bisa menunjukan angka diantara angka bulat (misalnya 1.5, 1.6, 2.5, dst). Tapi itu tergantung siapa dan bagaimana cara membacanya. Syarat membaca meter jarum yg benar harus tegak lurus.
Biasanya meter jarum yg bagus itu pada skalanya ada garis lengkung mengikuti skala yg bisa memantulkan cahaya (spt cermin). Cara membacanya adalah tegak lurus, sampai bayangan yg ada pada garis cermin tsb menyatu dgn jarum aslinya. Kemudian dibaca tuh skala yg ditunjukkan berapa. Semakin banyak garis-garis skalanya, semakin mudah membacanya. Kalau garis skalanya (ketelitiannya) cuma sampai setengah (0.5) gimana? Kan jadi ga akurat juga. Lagian siapa yg mau baca speedo dengan cara itu di atas motor yang sedang berlari +/- 100km/jam. Ga sempet juga kan?
Speedo Digital
Gambaran gw pribadi spt ini. Mekanismenya memakai sensor dan komponen elektronik. Sensornya bisa bermacam-macam. Bisa magnet, bisa roda berlubang, bisa optik. Kalau Pulsar sepertinya pakai roda berlubang atau optik.
System kerjanya spt ini: Putaran roda depan melalui sistem gir memutar kawat kopel speedo diteruskan ke head unit. Di dalam head unit, kawat speedo memutar roda berlubang. Pada setiap lubang melalui optokopler (optical device), akan dihasilkan sinyal logic 1. Sinyal ini akan dihasilkan terus-menerus selama roda depan berputar. Sinyal logic ini diambil samplenya dan dihitung oleh microcontroller untuk kemudian ditampilkan melalui LCD 7-segmen.
Misalnya, keliling roda depan 1 meter. Dlm satu detik dihasilkan 1 sinyal logic (pulsa). Sedangkan kaliberasi speedo tsb 5 putaran roda untuk 1 pulsa. Itu berarti motor sdg berjalan 5 mps (meter per second) atau sama dgn 5 mps x 3600 : 1000 = 18 kph (km per hour).
Mengenai ketelitian juga bisa diatur mau berapa digit di belakang koma (mau 10 juga bisa). Tapi nanti butuh microprocessor yg bitnya besar juga. Bukankah timer yg dipakai di MotoGP (yg sering muncul di TV pada saat balapan MotoGP) untuk menunjukkan jarak antar rider adalah digital juga? Coba dilihat lagi saat nonton balapan yang berlangsung, ada berapa digit dibelakang koma?
Adapun masalah display yang tidak terbaca pada saat kena matahari, itu mah gimana desinernya saja. Kalau designernya bikin pakai 7-segmen yangg punya back light atau 7-segmen yang nyala terang (nyala merah atw kuning atw lainnya dengan background hitam), jadinya gimana? Lain kan?
Jadi,….. semua tergantung kebutuhan. Kalau cuma untuk motor yg dipakai sehari-hari cukup teliti sampai lima-an aja. …60, 65, 70, 75, 80, 85,…155, dst. Ngapain sampai 73,568846579 kph? Emang perlu? Emang bisa & sempet baca?
Speedo di Indonesia
Mengenai speedo Pulsar & merek lain (Jepang) yang selisih 20 kph, ga bener-bener amat. Misalnya untuk Pulsar 80 kph maka untuk merek lain (Jepang). Apa benar demikian? Kalau benar, gw mau nanya. Kalau di speedo Pulsar menunjukkan kecepatan 10 kph, lantas berapa kecepatan yg ditunjukkan oleh speedo motor lain? -10 kph? Mundur dong?!!! Tanya kenapa.
kafemotor
Kamis, 06 Maret 2008
Speedo Analog vs Digital
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
yg jelas kalo speedo analog rusak gantinya mahal, total bisa 600rb
Posting Komentar